Sunday, October 30, 2005

Networking Smart (Bagian 2)

The Five Networking Principles



Dalam buku Networking Smart (1994), Wayne E. Baker menyebutkan ada 5 prinsip dalam membangun networking yang efektif. Kelima prinsip tersebut akan membantu kita dalam berfikir, dan bertindak. Dalam tulisan bagian kedua ini, kita akan membahas 3 prinsip dari 5 prinsip yang dicetuskan Wayne E. Baker dalam membangun network.


Principle 1
Relationships are Fundamental Human Need

Mengapa orang membutuhkan hubungan (relationship)? Jawabnya adalah sesederhana bahwa kita memang membutuhkannya. Apa manfaat dari suatu relationship dapat kita sebut hingga puluhan bahkan ratusan, namun suatu hal mendsar yang menjadi jawabannya adalah kita memang membutuhkannya.

Seperti yang telah di bahas pada tulisan pertama bahwa, tidak ada orang seperti Robinson Crusoe pada kehidupan nyata. Setiap kita adalah bagian dari suatu mega sistem yang bernama kehidupan.

Jadi, pastikan Anda memenuhi kebutuhan mendasar ini, seperti Anda membutuhkan makan, minum dan pakaian. Riset membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan yang luas ternyata lebih, sehat, lebih bahagia, lebih sukses dan mungkin lebih kaya daripada mereka yang sempit pergaulannya.

Demikian juga, manaajer yang memiliki network yang lebih luas dapat dipastikan memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari manager yang tidak memilikinya. Dia juga dapat dipastikan lebih produktif daripada memiliki network terbatas.

Peganglah prinsip ini, Wayne E. Baker menyatakan dalam bukunya Networking Smart, bahwa networking adalah kunci mencapai manajemen yang efektif. Jadi tunggu apa lagi? Segeralah bangun networking seluas-luasnya.


Principle 2
People Tend to Do What is Expected of Them

Dalam sebuah research, Robert Rosenthal dan Lenore Jacobson menemukan efek “Pygmalion Effect”. Mereka memberitahu guru di sebuah sekolah dasar bahwa 20% dari anak sekolah memiliki potensi yang luar biasa dalam kecerdasan dan pertumbuhannya. Robert dan Lenore juga memberikan daftar nama dari anak-anak tersebut. Walaupun tanpa diketahui guru-guru tersebut, nama-nama murid itu sebenarnya diambil secara acak dari suatu kelas.

Setelah 8 bulan berikutnya, anak-anak yang dikategorikan sebagai anak istimewa tersebut menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa pada IQ-nya dibanding anak-anak yang lainnya. Apakah itu suatu keajaiban? Tentu tidak. Anak-anak “istimewa” tersebut menjadi “istimewa” karena guru-gurunya mengharapkan mereka begitu dan memperlakukannya sebagai anak “istimewa” juga.

Pada hubungan kita dengan setiap orang juga berlaku pygmalion effect. Harapan positif kita terhadap seseorang akan membuat kita berlaku prositf juga terhadap mereka. Begitu juga sebaliknya.

Pygmalion effect tidak hanya berlaku pada hubungan individu – individu, tapi juga pada hubungan organisasi – organisasi.

Principle 3
People Tend to Associate with Others Like Themselves

Sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris mengatakan “Birds of a feather flock together”. Dalam membangun network ungkapan itu kita kenal pula dengan istilah similarity priciple. Prinsip ini menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki budaya yang sama, pendidikan, atau kepentingan akan cenderung lebih mudah membentuk suatu ikatan.

Jadi, dalam suatu situasi di mana Anda hendak membangun network carilah similarity yang mungkin ditonjolkan. Mungkin hal itu adalah asal perguruan tinggi, persamaan asal daerah, persamaan hobi, kepentingan atau samanya target yang harus dicapai. Namun perlu diingat, dalam kondisi tertentu similarity principle ini dapat pula menyebabkan masalah. Misalnya senior manager dan middle manager suatu perusahaan mungkin terisolasi satu sama lainnya karena tidak nyamannya mereka berinteraksi.

No comments: